Siang hari makan sayur bayam. Lengkap dengan nasi dan lauknya. Bangsa Indonesia sangat beranekaragam. Berbeda suku, agama dan budayanya. Mangga muda rasanya masam. Dipotong-potong dijadikan asinan. Walaupun masyarakatnya beragam. Selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Ke warung hendak membeli mentega.
Pantun persatuan dan kesatuan, semangat yang terkenti. Dari Sabang sampai Merauke, Bersatu teguh, tak pernah keuke. Dalam bhinneka tunggal ika, Sentuhan harmoni, seperti setitik embun pagi. Beragam suku, budaya, dan agama, Tetap berpegang teguh pada Pancasila. Meski berbeda keyakinan dan adat istiadat,
Berikut ini kumpulan pantun karya Tati Ajeng Saidah yang dikutip dari Kompasiana berjudul Pantun Persatuan : Siang hari makan sayur bayam Lengkap dengan nasi dan lauknya Bangsa
Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak.
Burung merpati burung dara. Terbang menuju angkasa luas. Hati siapa tak gembira. Sekarang bangsaku bebas. Rumah indah tak berpenghuni. Redup baterai jangan ditinggalkan. Betapa indahnya negara ini. Hidup damai dalam persatuan. Godaan datang satu persatu.
Surabaya - Dalam memperingati Hari Pahlawan 10 November, pantun dapat dijadikan sebagai media untuk menyampaikan pesan serta memupuk rasa nasionalisme. Pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b). Tiap larik biasanya terdiri atas empat kata. yveu.
  • wj630xcpdb.pages.dev/592
  • wj630xcpdb.pages.dev/43
  • wj630xcpdb.pages.dev/435
  • wj630xcpdb.pages.dev/65
  • wj630xcpdb.pages.dev/583
  • wj630xcpdb.pages.dev/507
  • wj630xcpdb.pages.dev/262
  • wj630xcpdb.pages.dev/117
  • pantun tentang persatuan dan kesatuan bangsa